Kamis, 29 September 2011

Contoh Pidato " Cara Belajar yang Baik Menurut Hukum Newton "

-->
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Yang saya hormati Dosen Mata Kuliah Public Speaking serta teman-teman yang saya sayangi.

            Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada kita, sehingga pada saat ini kita dapat berkumpul di tempat ini dengan keadaan sehat wal’afiat.

            Banyak orangtua, guru dan mungkin teman kita memberikan nasihat agar kita belajar jauh hari sebelum waktu pelaksanaan ujian tiba. Tidak sedikit buku tentang cara belajar yang juga memberikan nasihat demikian. Secara umum kita semua setuju, terutama ketika kita masih duduk dibangku sekolah, agar belajar secara bertahap dan sistematis. Sebaliknya, pada dasarnya kita tidak setuju cara belajar dengan Sistem Kebut Semalam (SKS), yakni belajar semalam suntuk hanya pada saat menjelang ujian keesokan harinya. Selain melelahkan dan mendatangkan stres, cara belajar SKS tidak memberikan hasil yang memuaskan, bahkan cenderung menuai kegagalan.

            Maka untuk menghindari atau mengatasi suatu hal yang dapat menghambat usaha belajar kita, alangkah baiknya jika kita memahami atau mengetahui cara belajar yang baik, dalam hal ini terkait dengan hukum newton.

Teman-teman sekalian,

Hukum Newton I menyatakan ‘setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan bila tidak dikenai gaya dari luar’.

Rabu, 28 September 2011

Tips-tips Public Speaking

-->
1.      KEKUATAN KATA-KATA
DAN
CARA MENGEMBANGKANNYA


            Pidato merupakan hasil alami dari pikiran, namun mungkin juga menjadi tragedy, saat sebuah pikiran yang kreatif dibuat frustasi oleh ketidaktahuan, dan sikap terlalu memaksakan diri, terkadang pula karena sebagai hasil dari kurangnya pendidikan.
            Fallacy[1] bahwa para ahli pidato adalah orang-orang yang memang telah terlahir untuk berpidato atau bahwa ahli pidato tidak bisa diciptakan, digaungkan karena hasil-hasil yang mengecewakan yang dicapai oleh mereka yang memiliki gagasan-gagasan usang, yang diciptakan oleh orang yang boleh jadi mempunyai pikiran yang lebih hebat dari mereka, dan mencoba untuk menghidupkan gagasan-gagasan kuno itu dengan “pernapasan buatan” yang berbentuk  seni berbicara secara jelas (art of elocution).
            Berbicara diakui sebagai sebuah Sains Pikiran, yang terkait dengan Seni Penyampaian, dan tujuannya adalah untuk menerjemahkan perasaan-perasaan yang tulus, dengan kekuatan penalaran, ke dalam kata-kata yang alami.
            Perasaan adalah permulaan dari semua kata-kata atau tindakan yang alami dan diminta menyadari pula bahwa hanya orang-orang bodohlah yang berbicara saat mereka tak memiliki gagasan apa pun untuk disampaikan. Perasaan merupakan starter dari pidato yang alami dan, sebelum menyalakannya, para pemula harus mempelajari komponen-komponen dari mesin mental yang akan membawanya menuju kesuksesan, sehingga mereka bisa mengendalikannya secara cerdas.
            Sebuah pidato secara alami terbagi menjadi tiga bagian: pendekatan, fakta-fakta utama, dan kesimpulan. Bagian pendekatan tergantung pada kecepatan dan ketangkasan dalam penyatuan rasa dengan audiens. Banyak pembicara yang bagus, hancur gara-gara suatu pembuka yang tegang dan membosankan. Ketertarikan dan perhatian harus dibangkitkan sebelum nalar menanggapi dan, jika tak berhasil, anda akan sulit meraihnya kembali.
            Bagian utamanya tergantung pada keahlian Anda dalam pemotongan (pruning) kata sehingga fakta-fakta yang ingin disampaikan bisa tampak jelas dan bahasa yang tersampaikan tidak melemah kekuatannya karena penggunaan kekuatan kata-kata untuk mengisi suatu kekosongan, dengan kata lain Anda diharapkan tidak teracuni oleh antusiasme kata-kata Anda sendiri yang terlalu bertele-tele.
            Bagian kesimpulan menjadi titik pusat perhatian dari fakta-fakta yang telah Anda beberkan dengan melepaskan emosi yang kuat, dan keseluruhan pidato haruslah diterangi dengan kepribadian yang berasal dari cahaya pengetahuan dan ketulusan si pembicara.
            Kenyamanan Anda dan kenyamanan audiens Anda akan tergantung pada presentasi dan pemaparan fakta-fakta yang menarik, sebuah pidato juga memerlukan pengulangan poin-poin penting untuk menyatukan argument, membuat presentasi yang diplomatis atas permasalahan yang kontroversil dan penggunaan imajinasi dan pewarnaan yang bijak.