ARTIKEL

PROFESI MAHAL ZAMAN GLOBAL
Oleh : Agus Surono
Internet laksana lokomotif raksasa. Apa pun bisa dihelanya. Diantaranya pendesain situs web, salah satu kunci dari internet. Tanpa situs web, internet ibarat buku tanpa isi. Ada tapi tak bermakna.
Word wide web (ada yang mengindonesiakannya menjadi Jejaring Jagad Jembar, JJJ) memang media informasi yang bebas dari batasan geografis dan waktu. Sifatnya yang dinamis dan kadang interaktif membuatnya lebih menarik dibandingkan media informasi lain. Pesatnya pertumbuhan media informasi maya ini tentu membutuhkan sumber daya manusia yang khusus menangani bagaimana informasi itu dikemas. Tentu dengan catatan tambahan, bisa menarik orang untuk (setidaknya) melihatnya. Syukur, jika kemudian tertarik membacanya.
Web master bukanlah profesi
Berbeda dengan media konvensional yang tidak memerlukan alat bantu dalam membacanya (kecuali kacamata bagi yang membutuhkan), media internet membutuhkan alat bantu. Setidaknya, seperangkat computer yang punya akses ke internet. Ini tentu membuat kegiatan membaca tidak praktis. Ketidakpraktisan itulah yang membuat media konvensional tidak bisa dilibas. Mereka hanya bisa bersinergi.
Membaca dilayar monitor terbatas oleh waktu akibat beberapa hal. Salah satunya pancaran radiasi dari layar. Selain itu, koneksi internet tidak gratis. Diirit bisa, semisal dengan mengaktifkan menu offline. Batasan-batasan itu membuat content web harus enak dipandang dan perlu dibaca.
Ada banyak profesi terlibat dalam membentuk konsep enak dipandang dan perlu dibaca itu. Jika Anda perhatikan lowongan kerja di media cetak akhir-akhir ini, banyak dibutuhkan profesi yang berembelkan web. Ada web designer, web programmer , web administrator, web master, maupun web developer. Jika tidak paham dengan dunia internet, profesi tadi tentu menimbulkan tanda Tanya. Juga kebingungan. “Saya sendiri sering bingung dengan istilah-istilah di iklan-iklan, “ tanda Yayan Sopyan dari Agrakom, perusahaan jasa internet dan pengelola detik.com.
Dari beberapa kategori tadi, Yayan hanya memilah menjadi tiga, web designer, web application developer, dan web administrator. “Saya tidak mengkategorikan istilah web master sebagai profesi. Menurut pemahaman saya, web master adalah predikat atau julukan buat orang yang sangat ngelotok mengenai semua yang berhubungan dengan web.”
Web designer bertugas mendesain halaman web (web page). “Dia terlibat langsung untuk menggarap, mengeksplorasi, dan mengimplementasikan tata letak dan artistik halaman web serta aspek komunikasi dari keduanya,” tegas Yayan. Selain itu, ia berperan dalam memperhitungkan beberapa sisi teknis. Contohnya adalah kompatibilitas browser (peranti lunak untuk menjelajahi Internet) atas desain itu dan kecepatan downloading halaman tersebut. Si perancang berkontribusi untuk turut member pilihan background, jenis huruf, gambar dan ukuran file, misalnya.
Sementara profesi web application developer bertugas mengembangkan aplikasi-aplikasi computer berbasis web. Misalnya, si web developer lah yang membuat aplikasi chat (ruang mengobrol di Internet), forum, content management, kalkulator, dsb.
Sedangkan profesi terakhir dalam kategori Yayan, web administrator, bertugas mengadministrasikan situs web. Dia bertanggung jawab menset-up situs web, mengatur atau menata berbagai hal yang berkaitan dengan web server. Dia juga bertanggung jawab mengelola semua informasi mengenai sebuah situs web dengan menganalisis log filenya sehingga akan di dapat data seberapa banyak orang yang mengakses sebuah situs web, dan sebagainya. Dia yang mengatur directory mana saja yang boleh diakses oleh umum dan directory mana saja yang untuk user tertentu.

                                                                        Sumber : Majalah Intisari Edisi Januari 2001
                        http://www.indomedia.com/intisari/2001/jan/desainerweb.htm