Assalammualaikum Wr.Wb.
Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat dan hidayahnya kita dapat berkumpul disini dengan tubuh sehat wal’afiat. Tak lupa pula shalawat serta salam tetap dilimpahkan pada Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, berikut pada keluarganya, sahabatnya dan insya allah percikan rahmatnya dapat sampai pada kita yang senantiasa menjalankan syariatnya.
Saudara-saudara yang di Rahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini saya akan mengangkat satu permasalahan yaitu tentang membangun jiwa (roh). Membangun jiwa (roh) artinya membersihkan diri kita dari sifat-sifat mazmumah (sifat-sifat batin yang terkeji) seperti bakhil, sombong, tamak, cinta dunia, hasad dengki, adu domba dan lain-lain, dan digantikan dengan sifat-sifat mahmudah (sifat-sifat batin yang terpuji) seperti pemurah, pemalu, sabar, kasih sayang, cinta akhirat dan lain-lain.
Siapa yang berhasil membersihkan hatinya (roh) maka dialah orang yang mendapat kemenangan, iaitu orang yang memperoleh Syurga di Akhirat kelak. Ada jelas sekali Allah menyebutkan didalam Al Quran, di antara firman Allah itu ialah:
Artinya:
"Sesungguhnya akan mendapat kemenanganlah barang siapa yang membersihkan (hati/roh/nafsu)nya dan kecewalah siapa yang mengotorinya."
(As Syams: 9-10)
"Sesungguhnya akan mendapat kemenanganlah barang siapa yang membersihkan (hati/roh/nafsu)nya dan kecewalah siapa yang mengotorinya."
(As Syams: 9-10)
Orang yang jiwanya bersih dari sifat-sifat mazmumah, orang inilah yang akan dapat membangunkan dunia baik dalam bidang ekonomi, politik, pembangunan, sains dan teknologi, pengaturan bersih dari kemungkaran dan gejala masyarakat yang negative, dan dapat menjadikan dunia ini sebagai jambatan ke Akhirat. seperti Rasulullah SAW pernah bersabda:
Artinya:
"Dunia itu adalah merupakan tanam-tanaman untuk Akhirat."
Maksudnya segala usaha, pembangunan, kemajuan dan peradaban yang dibina di dunia ini seolah-olah ladang dan pertanian, yang akan di panen atau didapatkan hasilnya di Akhirat. Di sanalah nanti akan mendapatkan pahalanya, yaitu Surga. Pembangunan dan kemajuan serta peradaban yang dibangunkan oleh orang yang jiwanya bersih ialah pembangunan yang selamat dan menyelamatkan, tidak ada efek sampingannya seperti gejala-gejala masyarakat yang tidak sehat, tidak mudarat dan tidak pula memudaratkan.
Saudara-saudara yang di Rahmati Allah,
Membangun jiwa manusia agar jiwa bersih daripada sifat-sifat mazmumah, maka dari kebersihan jiwa itulah akan membuahkan akhlak yang mulia. Perlu di ingat, membangun jiwa untuk membuahkan akhlak tidak semudah yang kita sangka. Membangun akhlak harus dengan mewujudkan kejujuran dalam praktek,ikhlas dan ikhsan kita hendak membangun dunia yang rahmatul lil alamiin satu dunia penuh kedamaain. Apabila kita berbuat kemungkaran, membuat kerusakan, membuat keonaran tidak akan damai dan sejahtera, tetapi juga kita tidak punya hari depan, “hopeless to reach the future”.
Manusia tidak cukup diberi hanya ilmu atau pelajaran semata-mata, Tetapi harus juga ditanamkan melalui pendidikan dan asuhan, supaya ilmu itu dapat dihayati serta dapat diterapkan di dalam akal, jiwa, sikap dan perbuatan hingga mendarah-daging, menjadi tabiat, sikap dan watak yang akhirnya menjadi budaya di dalam kehidupan. Kalau hanya untuk mendapatkan ilmu, adalah mudah, kita dapat mendengar dari yang guru sampaikan, kita dapat mendengar dari para mubaligh, kita dapat juga membaca sendiri, kita dapat mendengar dari radio dan TV, tapi untuk menghayati hingga jadi sikap diri kita dan seterusnya jadi budaya hidup, diperlukan pendidikan, asuhan, bimbingan yang berkesinambungan. Kalau sekedar ilmu saja tanpa ada didikan, asuhan dan pimpinan, tidak cukup. Ia akan jadi ilmu, tinggal ilmu semata-mata. Sekedar dapat diajarkan dan dikuliahkan, sebagai hobi dan kegiatan saja, sebagai untuk pemanis mulut, untuk penyedap tulisan, tapi untuk menjadi sikap dan budaya hidup tidak mungkin.
Saudara-saudara yang di Rahmati Allah,
Mulailah dari sekarang untuk menjauhkan diri dari sifat-sifat mazmumah dan kita membangun jiwa kita menjadi jiwa yang bersih dari sifat mazmumah yang akan membuahkan akhlak mulia. Dan tanpa akhlak tersebut kita tidak bisa membayangkan masa depan kita seperti apa. “Hopeless to get the future living together”, Tanpa akhlak kita kehilangan harapan masa depan bersama.
Demikian ceramah singkat saya. Semoga ada hikmah yang dapat dipetik. Apabila terdapat kesalahan dan kata yang kurang berkenan dihati saudara-saudara sekalian maka mohon dimaafkan.
Wabillahitaufikwalhidayah..
Wassalammualaikum Wr.Wb.
0 komentar:
Posting Komentar