Rabu, 28 September 2011

Tips-tips Public Speaking

-->
1.      KEKUATAN KATA-KATA
DAN
CARA MENGEMBANGKANNYA


            Pidato merupakan hasil alami dari pikiran, namun mungkin juga menjadi tragedy, saat sebuah pikiran yang kreatif dibuat frustasi oleh ketidaktahuan, dan sikap terlalu memaksakan diri, terkadang pula karena sebagai hasil dari kurangnya pendidikan.
            Fallacy[1] bahwa para ahli pidato adalah orang-orang yang memang telah terlahir untuk berpidato atau bahwa ahli pidato tidak bisa diciptakan, digaungkan karena hasil-hasil yang mengecewakan yang dicapai oleh mereka yang memiliki gagasan-gagasan usang, yang diciptakan oleh orang yang boleh jadi mempunyai pikiran yang lebih hebat dari mereka, dan mencoba untuk menghidupkan gagasan-gagasan kuno itu dengan “pernapasan buatan” yang berbentuk  seni berbicara secara jelas (art of elocution).
            Berbicara diakui sebagai sebuah Sains Pikiran, yang terkait dengan Seni Penyampaian, dan tujuannya adalah untuk menerjemahkan perasaan-perasaan yang tulus, dengan kekuatan penalaran, ke dalam kata-kata yang alami.
            Perasaan adalah permulaan dari semua kata-kata atau tindakan yang alami dan diminta menyadari pula bahwa hanya orang-orang bodohlah yang berbicara saat mereka tak memiliki gagasan apa pun untuk disampaikan. Perasaan merupakan starter dari pidato yang alami dan, sebelum menyalakannya, para pemula harus mempelajari komponen-komponen dari mesin mental yang akan membawanya menuju kesuksesan, sehingga mereka bisa mengendalikannya secara cerdas.
            Sebuah pidato secara alami terbagi menjadi tiga bagian: pendekatan, fakta-fakta utama, dan kesimpulan. Bagian pendekatan tergantung pada kecepatan dan ketangkasan dalam penyatuan rasa dengan audiens. Banyak pembicara yang bagus, hancur gara-gara suatu pembuka yang tegang dan membosankan. Ketertarikan dan perhatian harus dibangkitkan sebelum nalar menanggapi dan, jika tak berhasil, anda akan sulit meraihnya kembali.
            Bagian utamanya tergantung pada keahlian Anda dalam pemotongan (pruning) kata sehingga fakta-fakta yang ingin disampaikan bisa tampak jelas dan bahasa yang tersampaikan tidak melemah kekuatannya karena penggunaan kekuatan kata-kata untuk mengisi suatu kekosongan, dengan kata lain Anda diharapkan tidak teracuni oleh antusiasme kata-kata Anda sendiri yang terlalu bertele-tele.
            Bagian kesimpulan menjadi titik pusat perhatian dari fakta-fakta yang telah Anda beberkan dengan melepaskan emosi yang kuat, dan keseluruhan pidato haruslah diterangi dengan kepribadian yang berasal dari cahaya pengetahuan dan ketulusan si pembicara.
            Kenyamanan Anda dan kenyamanan audiens Anda akan tergantung pada presentasi dan pemaparan fakta-fakta yang menarik, sebuah pidato juga memerlukan pengulangan poin-poin penting untuk menyatukan argument, membuat presentasi yang diplomatis atas permasalahan yang kontroversil dan penggunaan imajinasi dan pewarnaan yang bijak.
            Penyampaian pidato sengaja diletakkan pada ujung pelatihan ini agar Anda tak terlalu sadar suara (voice conscious) selama berbicara. Adalah lebih penting untuk berkonsentrasi pada apa yang sedang Anda katakana daripada lebih terkonsentrasi pada bagaimana Anda mengucapkannya.
            Jika Anda menggunakan suara Anda secara benar, ia akan bisa mengungkapkan pikiran tulus dalam cara yang alami, dan hanya perlu sedikit pelatihan ulang secara periodic. Mannerisme* yang mengganggu pembicara dan audiens.Terkait dengan titik-titik yang lebih lembut seperti penekanan, pemfrasaan (phrasing) kata-kata dan kekeliruan-kekeliruan kecil yang sering berkembang waktu demi waktu.
            Semua ini adalah hal-hal yang akan dipelajari dan Anda akan menyadari bahwa pelatihan pidato, untuk efektifnya, merupakan proses yang panjang dan melelahkan, tetapi jika Anda berniat dan siap dengan kerja keras, Anda akan mendapatkan hasil yang setimpal dan Anda akan menyesal telah menyisihkan waktu untuk menelaahnya.
2.      Perasaan dan Gagasan-gagasan Kreatif

            Sebuah pidato secara umum terbagi menjadi tiga bagian- pendekatan, fakta-fakta utama dan orasi. Sukses tergantung pada harmonisasi sempurna dari perasaan dan nalar, oleh karena itu tahap persiapan haruslah dimulai dengan mengungkapkan kesimpulan-kesimpulan dan gagasan-gagasan Anda, yang dari kesemuan itu Anda bisa membuat outline pidato Anda dan kemudian menggiatkan nalar untuk menyediakan fakta-fakta.
            Bagaimana  cara mendapatkan perasaan-perasaan dan gagasan-gagasan yang Anda miliki? Datanglah ke “bengkel imajinasi” dan mulailah mengembangkan kemampuan konsentrasi mental Anda. Berpidato sangat terkait dengan latihan dan praktik, oleh karena itu segera persiapkan pikiran Anda, menyepilah ke sebuah kamar, duduklah di depan meja dengan pensil di tangan dan kertas di hadapan dan luangkan satu atau dua jam waktu Anda untuk bekerja keras.
            Peralatan pertama yang harus Anda kuasai adalah “bor” konsentrasi mental, yang akan memungkinkan Anda untuk memecah permukaan yang keras dari pikiran-pikiran kabur yang melapisi bagian luar bangunan pikiran anda dan harus digali sebelum Anda bisa mendapatkan pikiran-pikiran kreatif sejati yang terletak di dalamnya.
            Analisislah pikiran Anda, pelajari apa yang di balik lapisan yang telah Anda tembus dan bersiaplah bekerja dengan bor anda. Kemudahan Anda menembus pikiran kreatif Anda tergantung pada pengetahuan Anda tentang subjek yang Anda pilih untuk pidato Anda. Kebanyakan orang menggali permasalahan-permasalahan yang membuat mereka tertarik dan jika Anda memiliki pengetahuan tentang subjek permasalahan-permasalahan tersebut, Anda akan mendapati segalanya akan lebih mudah- karena esensi permasalahan pasti telah melingkupi pikiran Anda selama beberapa waktu dan Anda akan telah pula menciptakan gagasan-gagasan Anda, dan membentuk kesimpualn-kesimpulan, yang tentunya bersifat tulus, alami dan telah sangat matang untuk bisa disampaikan sebagai sebuah pidato. Itulah berbicara dengan subjek permasalahan Anda sendiri lebih mudah dan mungkin konsentrasi mental selama setengah jam telah bisa meraih outline dari pidato Anda; bahkan sampai pada cakupan pokok-pokok bahasan utama (heading) dan sub pokok-pokok bahasan-nya (sub-heading).
            Ingatlah bahwa ide-ide Anda sendiri adalah satu-satunya ranah yang membuat pikiran kreatif Anda tertarik, ide-ide merupakan inspirasi bagi subjek permasalahan yang Anda pilih, dasar bagi psikologi dan penyampaian yang baik, dan sumber bagi kepribadian efektif Anda. Setiap bagian dari pidato Anda tergantung pada kekuatan dinamis ide-ide tersebut.
            Dalam analisis mengenai pidato yang bagus bahwa sepuluah persen pidato merupakan bagian dari kepribadian, tetapi inspirasi dari gagasan-gagasan kreatif mewarnai sembilan puluh persen lainnya. Sebuah pidato tanpa persiapan dan hanya diwarnai dengan kepribadian belaka akan memberi kesan yang kabur pada audiens. Kepribadian harus mendorong nalar bukannya menenggelamkannya, dan harus digunakan secara tangkas dan cermat. Kepribadian terlalu sering dijadikan tumpuan dan nilai penting dari inspirasi gagasan-gagasan kreatif yang malah dikesampingkan. Pembicara pasaran hanya bergantung pada kepribadian, pembicara yang dinamis mengambil kekuatannya dari perasaan dan pikiran kreatif.  Pidato-pidato spontan seringkali menjadi contoh pengungkapan pikiran-pikiran yang terbagus, karena perasaan telah secara tak sadar menekan pidato yang spontan.
            Dasar pelatihan dalam bengkel imajinasi adalah praktik dalam merangsang ketertarikan dengan cara konsentrasi mental, dan karena berlatih akan mebuat segalanya lancar, lakukan latihan berikut berulang-ulang sebelum berlanjut pada tahapan pelatihan selanjutnya. Pilih subjek-subjek yang berbeda dalam hari-hari yang berbeda, tulis semua kejadian yang Anda alami; kesimpulan-kesimpulan yang sebelumnya telah diraih, kesimpulan-kesimpulan yang muncul sebagai hasil dari pikiran yang konstruktif, atau gagasan-gagasan yang memberi inspirasi yang akan datang pada pemilik pikiran imajinatif. Ambil subjek-subjek yang mudah dan sukar secara bergantian, yaitu jika Anda ingin penyegaran yang menyenangkan, pilih sebuah subjek yang Anda pahami dimana Anda akan mudah untuk menyarikan gagasan-gagasan yang sebelumnya terbentuk melalui interes dan pengetahuan, tetapi jangan puas dengan sukses yang gampang.
            Jika Anda telah sering melakukan latihan ini, maka Anda telah belajar untuk menyarikan gagasan-gagasan kreatif tentang subjek-subjek yang telah Anda kenal dan kurang Anda kenal, tetapi ada dua peringatan bagi mereka yang mencoba-coba jalan pintas. Jangan bekerja saaat pikiran Anda lelah.
Bagi pelajar yang tekun bahwa penerapan yang sabar atas pelajaran-pelajaran ini akan memberi manfaatnya tersendiri, karena penggalian atas pikiran negatif Anda sendiri yang mungkin selama ini belum terjamah merupakan hal yang penting bagi kesuksesan seorang pembicara.
            Ingatlah kata-kata bijak “Jenius merupakan kemampuan untuk menahan rasa sakit yang luar biasa”, dan kesabaran dan ketekunan akan mempertajam perangkat-perangkat mental Anda dan akan membawa hasil yang mencengangkan karena ia akan meningkatkan kepribadian Anda, mengasah wit-wit* Anda, meningkatkan daya observasi Anda, dan mewarnai keseluruhan hidup Anda-suatu asset bernilai tinggi yang bisa diterapkan dalam pembuatan naskah pidato atau sisi-sisi lain dalam kehidupan.
            Sekarang Anda telah belajar bahwa konsentrasi mental adalah perangkat pertama dan utama dalam membentuk suatu pidato dan harus dikuasai betapa pun sukarnya. Anda juga akan menyadari bahwa satu-satunya material yang pantas bagi alat semacam itu hanyalah gagasan-gagasan kreatif Anda sendiri. Jangan bersikap pesimis jika material Anda tampak tak bernilai bagi usaha Anda, ingatlah bahwa “wilayah-wilayah terhebat yang belum terjamah berada di bawah topi Anda sendiri” dan gagasan-gagasan itu akan menghasilkan gagasan-gagasan lebih lanjut saat rasa ketertarikan Anda telah terangsang.


3.      Konstruksi Bengkel Nalar

Menyalurkan Gagasan-gagasan
            Pelajaran pertama yang diajarkan oleh nalar adalah untuk memisahkan pikiran-pikiran acak Anda ke dalam kelompok-kelompok, masing-masing dengan judul yang sesuai yang akan membentuk heading-haeding utama dari pidato Anda. Hal ini untuk melatih pikiran Anda untuk mempertimbangkan satu kelompok heading dalam satu tempo waktu, dan yang ditujukan untuk menghindarkan pikiran-pikiran yang kabur dan tak relevan. Dalam Bengkel Imajinasi, Anda diperkenankan untuk melakukan apa yang Anda sukai dalam suasana, waktu yang Anda sukai pula, Anda bebas meloncat dari gagasan satu ke gagasan lainnya. Hasilnya mungkin adalah suatu bentuk kumpulan gagasan kreatif dan kesimpulan-kesimpulan konstruktif yang kacau balau yang sangat Anda inginkan untuk menjadi suatu pola menarik.
            Metode-metode pelatihan dalam Bengkel Nalar sangatlah berbeda, dan keseluruhan tujuannya adalah mengendalikan pikiran kreatif alami dan menggunakannya sebagai motif kekuatan untuk meraih tujuan praktis.
            Sebuah pikiran yang bebas, kreatif, dan tak memiliki kaitan sadar dengan nalar, bisa menghasilkan suatu mahakarya yang secara gampang kita sebut sebagai suatu inspirasi murni; tetapi umumnya hal ini terjadi jika tujuannya adalah untuk memberi makanan jiwa daripada pikiran.
            Pikiran-pikiran yang sangat sederhana bisa memberi beratus-ratus kegunaan; metodenya sama, keluarkan semua itu secara acak dan lekatkan sebuah heading utama pada masing-masing mereka.

Merencanakan Desain
             Sekarang tentukan tatanan dari poin-poin pikiran utama Anda, karena Anda akan menginginkan suatu urutan logis, dan suatu desain dari kreativitas Anda sendiri. Sangat kecil kemungkinan Anda untuk melupakan bagian-bagian manapun dari pidato saat Anda menyampaikannya, jika Anda tertarik untuk merangkai pola pikiran Anda sendiri.
            Bekerja dengan garis-garis yang metodis, Anda segera bisa belajar mendesain keseluruhan pidato Anda, yang telah ditelurkan oleh pikiran kreatif Anda dan dibentuk oleh nalar. Desain-desain standar bisa digunakan berulang-berulang, baik untuk suatu pidato komposit terkait suatu subjek yang besar, atau masing-masing bagian bisa ditiup ke dalam sebuah pembicaraan yang sederhana, yang menghemat banyak persiapan di masa mendatang, dan tak ternilai bagi pembicara yang sibuk.
            Sekarang Anda bayangkan, betapa suntuknya seorang pembicara yang akan menghadapi audiens tanpa pelatihan awal, dan betapa kecilnya tingkat kesuksesan pidato mereka! Anda akan menyadari bahwa ada banyak yang dibutuhkan seorang pembicara daripada sekadar otak dan suara yang bagus. Ini merupakan Sains Pikiran, digabungkan dengan seni penyampaian pidato.
            Dengan konsentrasi mental, Anda bisa membangun sebuah pidato subjek apa pun secara menarik, jika Anda memulainya dari poin tertentu, yang bisa berupa sebuah gagasan, atau kesan fotografik dari objek yang Anda amati.

Memetakan Rute Anda
            Menyalurkan gagasan-gagasan dan merencanakan desain yang terkait dengan perwajahan sebuah peta pidato yang reliable harus dilakukan jika Anda ingin berbicara dengan lancar dan pasti, karena hal ini akan memuaskan pikiran kreatif Anda hingga gagasan-gagasan akan mencapai tujuan mereka dan nalar akan tersampaikan melalui rute yang paling sederhana.
            Ingatlah pikiran-pikiran ini bisa berupa pikiran orisinal, atau bisa berdasarkan pada pengetahuan yang telah menyisip melalui permukaan dari kesan-kesan, dan yang disebut belakangan itu boleh jadi tak akurat sumbernya. Pikiran kreatif Anda belum mempertanyakan tingkat keakuratannya, ia hanya menangkap titik-titik interes yang akan digunakan untuk membangun gagasan-gagasan, tetapi nalar memperingatkan Anda bahwa meskipun hal itu cukup bagus bagi pikiran-pikiran Anda sendiri atau untuk percakapan, hal itu bisa sangat berbahaya bagi fondasi pidato jika tak terperiksa dengan baik. Keraguan terkait dengan akurasi ini akan terjadi pada Anda saat Anda akan mengutarakan poin pandangan Anda, dan akan memotong langsung rangkaian pikiran Anda hingga akan menghentikan aliran-aliran kata-kata. Untuk menghindari hal ini, Anda harus memeriksa fakta-fakta Anda. Gagasan-gagasan yang telah secara layak terperiksa akan terungkap secara meyakinkan, suara akan menguat, bernuansa, dan tentunya, alih-alih takut, Anda akan lebih welcome dengan seorang penanya jika Anda telah me-back up fakta Anda dengan Enscyclopedia Britanica*. Memeriksa merupakan permasalahan yang sederhana, tetapi dalam prosesnya Anda mungkin akan menyadari bahwa Anda tak memiliki gagasan-gagasan dan pengetahuan yang cukup untuk Anda kaitkan dengan subjek pidato Anda.

Memperoleh Pengetahuan
                Setelah memutuskan gagasan-gagasan utama Anda, Anda akan menyederhanakan pencarian Anda terhadap pengetahuan dan Anda akan menikmati saat-saat mencari pengetahuan secara santai di perpustakaan, atau mengunjungi berbagai sumber informasi lainnya untuk mengumpulkan fakta-fakta yang Anda perlukan untuk menguatkan dan mewarnai pidato-pidato Anda.
            Poin utama yang harus diingat dalam mengumpulkan fakta-fakta tambahan adalah bahwa semua fakta itu harus sesuai dengan desain pidato Anda sendiri, dan bersifat menguatkan tesis Anda, sehingga ada satu lagi alasan untuk mendesak bahwa Anda harus bekerja untuk sebuah rencana. Memperoleh pengetahuan yang sesuai, pastinya akan meningkatkan ketertarikan dan antusiasme yang telah tersemai dalam pikiran Anda terkait dengan desain pidato yang Anda buat sendiri. Percayalah pada diri Anda sendiri untuk mendapatkan kata-kata dan suara secara alami. Ingatlah, bahwa Anda tak bisa belajar berbicara di depan public dengan memikirkan atau menuliskan pidato-pidato. Sekarang Anda harus melatih koordinasi-koordinasi pikiran, kata-kata dan suara, secara cepat yang terjadi secara alami dalam percapakan. Latihan terbaik adalah dengan mengakrabkan diri Anda sendiri dengan rute pidato yang akan diikuti dengan mencoba pidato pendek durasi sekitar lima menit, dengan membatasi diri Anda pada poin-poin utama tanpa mengadakan penguatan pada setiap bagiannya.
            Mulailah pidato Anda dengan mengulangi poin-poin pidato Anda dengan mantap untuk memberi pikiran Anda tujuan yang jelas, kemudian ambil masing-masing bagiannya dan kembangkan sub-sub heading; dan akhirnya ulangi kembali poin-poin Anda tersebut, karena pengulangan merupakan hal yang mendasar dalam pidato, dan satu dari beberapa hal yang membedakan teknik pidato dengan teknik menulis.
            Dalam sebuah pidato lima menit pengulangannya tampak jelas, tetapi hal ini merupakan pelatihan pikiran yang bagus, karena peng-out-line-an poin-poin pada bagian awal dari bagian utama Anda akan memberi pikiran Anda arah yang jelas, pengulangan dari poin-poin akan menghindarkan Anda dari rambling (mengutarakan kata-kata yang tak jelas maksudnya, mengoceh).
            Dalam pidato panjang pengulangan ini bahkan lebih penting dan tak terlalu kentara. Semua ini hanyalah merupakan sebuah saran dan bukan aturan, seperti kita tahu bahwa semakin sedikit aturan semakin bagus segala sesuatunya. Dengan berjalannya waktu dan berkembangnya pengalaman Anda akan mengembangkan gaya Anda sendiri.
            Kemampuan mengaitkan perasaan dan nalar merupakan tes yang pahit untuk menghasilkan pidato yang bagus, dan ini merupakan sebuah kekuatan yang hanya sedikit Anda pahami. Hilter dan Mussolini telah menemukannya dan menggunakannya untuk kemungkaran. Churcill dan Roosevelt menggunakannya demi kebaikan, tetapi keempatnya menyadari bahwa pendekatan emosional harus mendahului pendekatan nalar, dan setelah melepaskan kekuatan yang besar ini, kemudian mereka menggunakannya untuk tujuan-tujuan mereka sendiri.
            Kali pertama Anda mencoba pidato Anda, Anda mungkin merasa kaku dan merasa kecewa tetapi janganlah kecewa, periksa kembali system pelumasan mesin pidato Anda, mungkin bagian itu penyebabnya.
4.      Notes dan Memori
Untuk “Melumasi” Pidato

            Nalar akan tergantung pada notes (catatan-catatan) untuk mengingat fakta-fakta, dan perasaan akan bergantung pada memori untuk mengingat gagasan-gagasan kreatifnya sendiri,  oleh karena itu minyak pelumas Anda harus berbahan notes-notes yang reliable dan memori yang terlatih.
Notes
            Batasi notes Anda pada heading-heading utama, berilah nomor secara numeric, dengan sub-sub heading yang dinomori secara alfabetik. Jangan pernah menjejalkan berbagai gagasan kedalam ruang yang sempit dengan menuliskannya secara kecil-kecil karena Anda tak akan bisa membacanya dan mungkin hanya akan menimbulkan kejengkelan saja.
            Tuliskan notes-notes Anda pada sebuah kartu pos, hafalkan dan sering-seringlah melihatnya. Letakkan kartu tersebut pada tempat-tempat yang sering menjadi perhatian mata Anda mungkin bisa menjadi gagasan yang bagus, sehingga secara tak sadar Anda bisa hafal dengannya, dan bisa menulis ulang notes tersebut dengan mudah setiap waktu. Hal ini akan memberi Anda rasa percaya diri, dan perlahan Anda akan menguasai seni membacanya secara mental daripada visual, meskipun Anda tetap harus memiliki kartu tersebut secara fisik sebagai jaga-jaga kalau Anda kelupaan.
            Latihlah pikiran Anda untuk berhenti sejenak setiap akhir bagian. Pandanglah kartu untuk melihat apakah ada poin-poin yang terlupakan, dan baliklah dan pindah poin-poin pada bagian baru sebelum mengungkapkannya.
            Pewaktuan (timing) merupakan kebiasaan yang penting bagi pikiran, dan Anda mesti mampu menghitung lamanya Anda mengembangkan setiap poin pikiran, tanpa harus selalu memandang pada jam tangan Anda.
            Sebuah tips kasar tentang pewaktuan pidato menyarankan untuk mengalokasikan 1/3 waktu Anda untuk pendekatan dan kesimpulan, yaitu kerangka bagi pidato Anda; 2/3 untuk bagian utamanya. Kaidah ini bisa diterapkan untuk pidato berdurasi tiga puluh menit, untuk pidato-pidato yang lebih panjang, semua waktu tambahan harus diperuntukkan bagi pengembangan poin-poin pikiran, karena lima menit adalah batas maksimum bagi sebuah pendekatan atau kesimpulan.
            Lumasi kemampuan penalaran Anda dengan notes-notes yang bagus dan jelas, dan jangan lupa bahwa pengulangan dari poin-poin pikiran utama Anda, pada permulaan, saat pengembangan dan pada bagian akhir, akan membantu Anda untuk berfokus pada poin-poin pikiran Anda.

Memori
            Memori merupakan filing system* mental, yang mencatat kesan-kesan yang dipancarkan oleh indera-indera seperti pendengaran, penglihatan, indera pengecap, pembau dan peraba, dan indera terkuat Anda akan mencatat kesan yang terdalam, yang oleh karena itu paling mudah untuk diingat.
            Jika memori Anda ingin terlatih secara bagus, yang sangat membantu pikiran individual Anda, pertama kali Anda harus menelaah kerja alami dari pikiran tersebut, dan ujilah berbagai kekuatan penglihatan dan pendengaran dan asosiasi gagasan-gagasan.
           
            Pendengaran
            Pendengaran merupakan indera yang kuat, Anda semestinya mengulang outline pidato-pidato dengan lantang, mendengarkan suara Anda sendiri dengan intens. Dengan sedikit praktik, Anda mungkin akan mampu mengingat outline-outline dan tatanan poin-poin pikiran Anda dengan tanpa banyak kesulitan, meskipun Anda tetap menggunakan notes sebagai referensi. Notes yang direkam pada alat perekam dan diputar berulang-ulang, seringkali lebih membantu.

            Penglihatan
            Pada waktu Anda menyampaikan pidato, kesan fotografik mestinya telah di benak Anda hingga Anda bisa membacanya secara mental atau juga secara visual dan jika Anda kehilangannya, pastinya Anda bisa menuliskannya kembali dengan mudah.
           
            Asosiasi Gagasan-gagasan
            Kebanyakan orang menyadari bahwa menuliskan atau mengulangi poin-poin secara lantang akan menghasilkan hasil terbaik. Buat outline poin-poin pikiran dengan koleksi gagasan-gagasan, menuliskan ke atas kertas, mengulanginya keras-keras dan kemudian melekatkan kartu tersebut pada kaca cermin yang di datangi dua kali sehari; ini merupakan metode yang antikeliru (foolproof), karena biasanya memori keliru satu atau dua kali.
            Sedikit latihan memori akan memungkinkan Anda mengingat semua notes-notes dalam waktu singkat dan hal ini akan memberi kepercayaan diri bagi diri Anda, dan memungkinkan Anda memercayai memori Anda, yang akan menanggapi kepercayaan Anda tersebut dengan hangat.
            Sekarang saatnya memberi harapan bagi mereka yang memorinya berkarat karena kurang latihan. Jika Anda memiliki memori yang baik namun kebetulan kurang diasah, dan hanya sekadar membutuhkan sedikit latihan, Anda bisa menciptakan latihan harian yang sesuai dengan selera Anda sendiri, sehingga semakin memastikan interes dan kooperasi pikiran kreatif Anda.
            Latihan ini akan meningkatkan memori Anda dengan cepat, tetapi beberapa bentuk latihan harus dilatih setiap hari dalam kurun waktu sebulan; karena usaha-usaha yang angin-anginan tidak akan berarti sama sekali dalam mengasah memori seperti halnya olahraga yang teratur dan spontan akan bisa menguatkan otot-otot yang mengendor.


5.      Membangun Badan Pidato Anda

            Kerangka
            Kerangka yang menyangga sebuah pidato adalah pengulangan dari poin-poin pikiran Anda; jadi langkah mengendalikan pikiran-pikiran selintas Anda, dan membawa Anda kembali lagi dan lagi pada desain yang telah Anda rencanakan, dan substansi-substansi nyata dari argument-argumen Anda. Kerangka membantu audiens memahami gambaran pidato Anda secara keseluruhan, dan menghindarkan kritik-kritik yang terlalu banyak terhadap poin-poin pikiran yang minor.
           
            Suspensi
            Suspensi-suspensi pidato disediakan oleh pendekatan yang lihai terhadap pikiran-pikiran menentang yang mungkin hadir, dan karena pidato yang hidup semestinya bisa menggugah pikiran maka, suspense merupakan hal yang penting.
            Suspensi tipe lain yang akan membantu menyamankan pidato Anda adalah kalimat pengait untuk memberi transisi yang mulus dari satu poin pikiran ke poin pikiran lainnya. Pembicara yang tegang mungkin suka menuliskan dan menghafalkan kalimat-kalimat yang secara mekanis akan diulang-ulang selama perpindahan antar poin-poin pikiran, tetapi seorang pembicara yang berpengalaman hanya butuh suatu gagasan yang menjadi penghubung antar poin-poin pikiran yang terpisah-pisah dan jika tatanan pidato Anda logis maka hal ini bukanlah hal yang sukar.
            Suspensi-suspensi kecil yang mengurangi tegangan mental para audiens yang diantaranya adalah frasa-frasa menarik, pemilihan kata-kata yang tepat, sentuhan ringan dalam menangani poin-poin pikiran yang sulit, dan berbagai saran yang mungkin bisa membantu Anda. Maka raihlah kenyamanan, kelegaan dari suspensi-suspensi kefasihan kata, humor dan toleransi.

            Jok
            Jok merupakan pencerna makanan pikiran Anda hingga bisa diserap oleh rata-rata kapasitas kemampuan audiens Anda. Hal ini bisa dicapai dengan cara memperjelas gagasan-gagasan dengan contoh-contoh, dengan suatu pemilihan kata-kata yang sederhana namun menggugah, dan penggunaan metafora yang berguna dalam kasus-kasus yang menyangkut statistik.

            Jendela
            Jendela-jendela untuk penglihatan pikiran semestinya adalah penggunaan yang bijak atas imajinasi Anda, dan sebagian orang lebih berbakat dalam hal ini disbanding yang lain; tetapi ini merupakan suatu kemampuan yang bisa Anda latih, dan ini akan tumbuh seiring dengan perkembangan kepribadian Anda. “Imajinasi merupakan periskop yang memungkinkan kita memandang tembus dinding-dinding kehidupan yang kelabu dan membosankan.” Kalimat tersebut meringkaskan kekuatan dan kedalaman imajinasi sehingga Anda tidak perlu khawatir kekurangan bahan kaca bagi jendela-jendela Anda.
           

Pendekatan-pendekatan dan Kesimpulan-kesimpulan
            Pendekatan dan kesimpualn pidato Anda, adalah sisi psikologis yang terkait dengan sikap pikiran dari audiens Anda. Anda harus memastikan bahwa mereka terlihat hangat, rileks, dan gembira, karena arus keakraban merupakan sinar tak tampak yang membuka pintu kepada nalar; dan seorang audiens yang dingin akan merasa jengkel, alih-alih tertarik dengan fakta-fakta yang kering.
            Berbicara subjek apa pun dengan santai dan penuh percaya diri. Bagaimanapun, Anda harus menemukan suatu denominator, jika Anda ingin bisa berselaras dengan setiap orang dari permulaan pidato, dan hal ini hanya bisa diketemukan dalam ranah perasaan-perasaan yang akrab bagi semua sifat kemanusiaan.
            Pembicara harus bisa rileks dan mampu berbicara secara alami dalam nada bicara yang bersifat konversional. Suatu pembuka yang personal yang bagus jelas merupakan metode terbaik dalam membangun kepercayaan diri, tetapi sekali lagi , ingat bahwa hal ini merupakan sesuatu yang sukar dalam tahap-tahap awal berpidato, karena seorang pembicara mungkin akan menemukan bahwa ketegangan dan kecemasan akan mencegah koordinasi alami bagian-bagian kreatif, logis dan mekanis dari otak.
            Kesalahan-kesalahan personal yang harus di hindari dalam pendekatan personal adalah apologi-apologi, yang hanya akan mengurangi nilai diri Anda, dan tindakan merendahkan diri secara berlebihan, seolah Anda tak memiliki cukup pengetahuan terhadap subjek yang akan Anda bicarakan.
            Kepercayaan diri merupakan hal pertama yang harus ditetapkan, dan meskipun Anda baru akan mendapatkannya beberapa waktu kemudian melalui perkembangan argument Anda, sebuah pendekatan yang buruk akan meningkatkan kecemasan Anda dan membuat tugas Anda semakin sulit; maka berlatihlah pendekatan-pendekatan yang akrab dalam bentuk percakapan, dan kemudian Anda bisa menerapkannya dalam pidato-pidato.
            Tipe-tipe Pendekatan yang bisa dipraktikkan:
                        Topic Aktual merupakan penjelasan terhadap apa yang telah ada disekitar kita,       interes-interes umum dalam press harian, pengumuman di media radio, rujukan      terhadap tamu-tamu penting yang terkait dengan subjek pidato.
                        Pengucapan kata mungkin tampak sebagai suatu model pendekatan yang   asing bagi sebagian orang dan walau begitu pantas juga untuk dicoba, terutama bagi    mereka yang memiliki kesulitan mengingat urutan poin-poin pikiran mereka.
                        Warna local berguna saat mengadakan perjalanan berkeliling daerah, karena           propinsi dan kecamatan cenderung memiliki warna sosial-budaya yang berbeda. Pengetahuan local yang digunakan sebagai pembuka akan menghilangkan kesan tak        tertarik, tetapi gunakan hanya sebagai suatu pembuka yang singkat dan jangan membuang-buang waktu dengan berkuat pada masalah-masalah local yang telah    dipahami benar oleh penduduk. Pengetahuan local selalu akan menjadi permulaan           yang bagus bagi para pejabat tinggi yang sedang mengunjungi cabang-cabang satu       organisasi.
                        Latar belakang historis merupakan pendekatan yang bisa membangkitkan   pikiran, berguna terutama bagi masalah-masalah yang membosankan, dimana Anda     ingin membangkitkan interes umum sebagai awalan untuk menggalang massa atau            mencari dana.
                        Humor bisa meluruskan batasan-batasan dengan sangat efektif, oleh karena itu       ujilah diri Anda sebagai seorang humoris.
                        Kontroversi merupakan hal yang berharga sebelum Anda mengembangkan tema Anda, tetapi metode ini tidak bijak digunakan dalam sebuah pidato, karena bisa   membangkitkan emosi tinggi yang bisa menenggelamkan nalar, sedangkan nalar             harus diyakinkan jika inti pidato ingin selalu bisa diingat.
                        Pendekatan yang mengejutkan sama-sama memberi kejutan seperti halnya   kejadian yang mengejutkan tetapi kita semua penuh informasi dewasa ini, oleh      kejadian-kejadian penting yang sampai pada kita setiap harinya, hingga hanya ada        sedikit pernyataan saja yang bisa membuat audiens tergugah.

            Suatu pendekatan yang sukses menjadi suatu metode yang pasti dalam membuat audiens Anda merasa nyaman, tetapi juga penting diperhatikan bahwa Anda harus menyampaikan penutupan dengan nyaman dan senang hati pula. Maka berikut ini adalah tentang kesimpulan.
            Bagian ini muncul setelah Anda membuat ringkasan poin-poin pikiran Anda dan merupakan suatu daya tarik langsung terhadap emosi, secara kuat dan tegas. Kutipan-kutipan sangat populer tetapi harus dihafalkan dan diucapkan secara spontan atau kekuatan daya tarik terakhir Anda akan melemah, sedangkan seharusnya memiliki intensitas yang meninggi, dan membawa audiens Anda menuju puncak, membuat mereka penuh emosi.
            Penutup haruslah sesuai dengan pembuka, memiliki nuansa yang sama, artinya jika Anda memulai dengan sebuah kutipan maka kutipan tersebut pada bagian akhirnya dan ucapkanlah secara lebih bagus; jika Anda memulai dengan pertanyaan maka ulangilah dengan pertanyaan dibagian akhir.


6.      WARNA DAN PEMOLESAN
Perkembangan Kepribadian, Frasa-frasa Menarik
dan Kekuatan Kata-kata

Jika bab terakhir telah meyakinkan Anda akan perlunya kerangka yang berwarna bagi fakta-fakta pidato Anda dan telah mengajari Anda bagaimana psikologi terapan bisa membantu Anda membuat kerangka semacam itu. Dalam cara ini kita menjaga pikiran kita tetap segar dan berwarna, dan berbicara secara alami pasti mengembangkan personalitas karena alam membentuk pikiran individual untuk muncul melalui kekuatan lisan. Oleh karena itu, dengan berbicara bisa terungkap kepribadian si pembicara.
Bagaimanapun alam tidak bisa diingkari, dan hanya dengan penolakan yang sadar atas emosi dan perkembangan kepribadian yang tak berwarna. Tragedi akan mengikuti, karena pikiran kreatif masih berfungsi dan menghasilkan pikiran-pikiran dan perasaan yang ujungnya membuat frustasi dan kekakuan perilaku jika tak diungkapkan melalui kata-kata; dari luka yang Anda torehkan pada sikap terlalu hormat-diri Anda melalui kepengecutan moral dalam menolak mengungkapkan pikiran-pikiran Anda secara bebas dan jujur, akan timbul kebencian terhadap diri sendiri, yang lebih mencelakakan daripada membenci orang lain.
George Robey dalam kebijaksanaan yang biasa disampaikan kepada kita, dengan lengkung alisnya yang tak bisa ditiru itu berkata, “Kita mungkin dibentuk dari cetakan yang sama, tetapi berapa dari kita ternyata lebih suka menjadi mencetak daripada yang tercetak!” Hal pertama yang penting dalam menarik kesuksesan adalah pelepasan emosi yang jujur dan dalam bahasa yang natural.
Pada sisi lain, pidato-pidato yang disandarkan pada penalaran yang dingin dan fakta-fakta ilmiah juga sama-sama berdampak buruk, karena mereka mengabaikan emosi, dan mengeringkan sumber-sumber hubungan manusia dengan membunuh keyakinan dan menghancurkan karakter.

Frasa-frasa yang Menarik
Semua ini harus secara alami muncul dari pikiran-pikiran, karena mereka adalah cerminan dari kepribadian Anda; tetapi semua itu tidak harus orisinal dan seringkali berdasarkan kata-kata yang bergelora yang telah membuat Anda tertarik dari percakapan-percakapan, pidato-pidato atau artikel-artikel.
Churchill merupakan jagoan masa lalu dalam membuat kata-kata yang bergelora dan bahkan saat dia harus berbicara dengan suatu naskah yang disiapkan sebelumnya, pada interval tertentu, dia akan diam sejenak dan meringkas kesimpulan-kesimpulannya dalam frasa-frasa yang sangat khas.
Jangan puas dengan kutipan-kutipan yang sangat umum, pilihlah kutipan-kutipan yang Anda sukai. Frasa-frasa yang menarik bahkan lebih berharga daripada kutipan-kutipan dan jika Anda memiliki hobi mengumpulkannya, Anda bisa menemukan secara praktis dalam kerja Anda sehari-hari, saat berbincang-bincang dengan orang asing, dan lain-lain.
Koran-koran dan majalah sering bisa menjadi penyedia frasa-frasa yang menarik. Pengumpulan kata-kata yang bagus secara konsisten bisa menarik perhatian Anda dan bisa mulai membuat frasa-frasa Anda sendiri lebih jelas dan efektif, karena semua itu akan membawa jejak pikiran Anda sendiri.

Metafora-metafora dan Analogi-analogi
Penggunaan metafora menunjukkan poin-poin pikiran yang terfokus dengan baik, karena hanya saat pikiran Anda memiliki suatu gambaran yang jelas tentang suatu gagasan ia akan bisa melihat adanya keserupaan-kesrupaan, semisal fungsi alami dari matahari dan hujan akan menjadi analogi yang sesuai saat menggambarkan watak yang berkembang melalui kebahagiaan dan kesedihan, begitu pula, malam yang diikuti siang bisa menggambarkan sebab dan akibat, dan peribahasa yang umum dipakai metode yang sering digunakan para pembicara yang malas untuk menggambarkan kebenaran-kebenaran yang nyata.
Saat menggambarkan sebuah poin pikiran selalulah membuat poin pikirannya terlebih dahulu, baru kemudian memberi gambaran, dan kemudian ulangilah poin pikirannya untuk membawa pikiran Anda kembali pada argument Anda.
Pemikiran yang jernih dan bertujuan pastinya bisa mengkristalkan gagasan-gagasan ke dalam pidato yang layak, dan berikan metafora yang sesuai dan berwarna, penggunaan kata-kata yang tepat, dan gerak tubuh dan suara yang sesuai, karena Anda akan secara otomatis menggerakkan keseluruhan mekanisme pidato yang pelik.

Pemilihan Kata-kata
Seperti halnya sebuah pemilihan metafora yang bijak akan menjadi pertanda pemfokusan poin-poin pikiran yang jernih, maka kata-kata yang layak sudah seharusnya dipertimbangkan jika Anda ingin secara intens melukiskan suatu gambaran kata.
Rahasia pidato, bahasa yang sederhana dan langsung dengan kata-kata yang digunakan secara bijak, kata-kata sifat yang dipilih dengan tepat dan kejujuran pilihan yang mantap di balik lidah yang menyalakan gambaran katanya, sehingga gagasan-gagasan bisa diungkapkan dengan hidup, penuh kepastian sehingga mereka akan bersemi dan tumbuh di benak-benak pikiran orang lain.
Sebagai suatu aturan umum, hindari bahasa-bahasa slank yang sedang popular, karena ia bisa menyiratkan pidato Anda yang berselera basi, meskipun bahasa populer terkadang boleh juga digunakan dan sering bisa digunakan. Jika digunakan, pastikan bahwa kata-kata tersebut up to date. Frasa-frasa yang menarik, metafora-metafora, kutipan-kutipan yang menarik, bisa member warna dan polesan bagi pidato Anda. Kata-kata haruslah tetap sebagai pelayan dari gagasan-gagasan yang bagus.

7.      FILING SYSTEMS
-->
Merekam Gagasan-gagasan
            Tindakan mekanik menuliskan kesan-kesan, akan merekam kesan-kesan tersebut secara lebih permanen, meskipun semua pembicara harus membentuk suatu system file yang pas bagi mentalitas mereka.
            Kebanyakan pikiran memberi pengamatan secara selektif, yaitu mengamati masalah –masalah yang sebelumnya membuat mereka tertarik, tetapi jika Anda melatih kekuatan pengamatan Anda secara lebih umum, Anda akan mengkoleksi kumpulan pewarna pidato yang banyak yang akan membuat pikiran kreatif Anda bisa menggunakannya sesuka hati sebagai suatu pewarna bagi fakta-fakta yang kering dan kelabu. Pelajarilah alam, selalu ada banyak hal bisa dibuat sebagai analogi dari alam.
             Mencatat gagasan-gagasan untuk kegunaan di masa mendatang merupakan suatu proses yang gradual, karena pikiran Anda membutuhkan waktu untuk menaikkan intisarinya ke permukaaan dan untuk menolak fakta-fakta yang dangkal, oleh karena itu kumpulkan koleksi Anda secara teratur setiap hari, minggu, dan bulanan dan menjadikannya simpanan pengetahuan yang berharga.
1.      Pengumpulan harian
Gunting atau tandai setiap poin pikiran yang menarik. Luangkan seperempat jam waktu Anda. Tuliskan setiap komentar yang menarik yang Anda dengar dari pidato-pidato, atau percakapan-percakapan. Koran-koran populer akan menjadi pewarna pidato yang paling bagus, bersifat dangkal, mudah dimengerti dan lebih mengedepankan efek publisitas daripada pendidikan.
2.      Revisi mingguan
Setelah seminggu, telaah kembali poin-poin pikiran yang telah Anda kumpulkan dan buang semua hal yang tampak tak berguna. Bagilah apa yang tersisa ke dalam amplop-amplop besar, tandailah masing-masing dengan judul yang sesuai. Biarkan pewarna-pewarna pidato yang telah terseleksi tersebut mengendap di pikiran Anda.
3.      Revisi ketiga
Setelah dua kali penelaahan, Anda periksa setiap amplop secara sistematis, dan pindahkan yang berharga ke dalam buku catatan Anda. Tabulasikan ke dalam garis-garis yang menyiratkan ringkasan artikel-artikel, ilustrasi-ilustrasi yang terkait dengan gagasan-gagasan, kutipan-kutipan, dan analogi dengan poin-poin pikiran yang mungkin saja cocok dengannya.

Pidato yang baik memiliki empat hal yang mendasar, pengelolaan fakta-fakta, pendekatan yang persuasive, pewarnaan pidato, dan penggunaan nada suara secara pas. Penyampaian pidato yang baik seharusnya secara otomatis mengikuti arahan pikiran yang benar, tetapi hal pertama yang harus dilakukan adalah mengatasi kecemasan atau ia akan mengganggu keharmonisan antara gagasan-gagasan dan suara.


8.   KECEMASAN
Kecemasan merupakan suatu energy syaraf, kekuatan misterius yang dibangkitkan oleh perasaan, yang memperngaruhi keseluruhan system syaraf Anda, yang bisa menghancurkannya atau sebaliknya, menguatkannya sampai Anda merasa bersemangat dan menyala-nyala dan mampu mencapai puncak orasi.
Si calon pembicara yang member selamat kepada dirinya sendiri karena tidak nervous (tegang dan cemas) adalah orang yang tak paham kerja pikiran, dan tidak akan mencapai titik yang maksimum karena batasannya hanyalah otak dan suara, tanpa memiliki kekuatan dinamis dari perasaan.
Sejauh yang menjadi urusan pembicara, ada enam alas an utama untuk rasa takut:
1)         Rasa Takut terhadap hal yang tidak diketahui
Rasa takut ini muncul dari dua sumber, ketidakpahaman terhadap teknik berbicara dan ketidakakraban dengan penyampaian pidato yang actual; dan penghilangannya tergantung pada studi tentang sains pikiran, dan latihan dalam seni penyampaian. Berkat konsepsi keliru bahwa pidato merupakan kegiatan yang tak perlu dilatih dan bahwa yang dibutuhkan hanyalah sedkit pengetahuan, para pembicara amatir akan selalu terninabobokan oleh rasa aman yang palsu hingga mereka melakukan tugas-tugas yang tidak seharusnya dilakukan. Pada saat menghadapi audiens, mereka mengalami suatu tanggung jawab, yang merangsang kemampuan-kemampuan kritis mereka dan mereka terbanjiri oleh kesadaran tiba-tiba sehingga mereka harus mengendalikan sebuah kekuatan yang dasyat yang tidak mereka pahami sedikitpun.
Inilah Rasa Takut no 1dan merupakan factor utama: kecemasan; yang akan ditaklukan oleh pengetahuan teknik bahkan jika semula Anda tidak bisa meletakkan pengetahuan Anda ke dalam pidato yang Anda lakukan.
Mengutip sebuah peribahasa Persia: “Dia yang tak tahu apa-apa dan sadar bahwa dia tak tahu apa-apa adalah seorang anak, ajarilah dia. Dia yang tahu dan sadar bahwa dia tahu adalah orang bijak, ikutilah dia.” Anda akan menjadi seorang anak sampai Anda tahu teknik yang Anda gunakan, dan Anda berhak cemas sampai Anda mencapai kepercayaan diri dengan latihan; tetapi satu atau dua pidato yang berhasil, yang disiapkan dan disampaikan dengan baik, akan memberi Anda rasa percaya diri dan saat Anda tahu bahwa Anda akan menjadi seorang bijak maka Anda pun akan tahu rasa takut terhadap hal yang tidak terpahami itu akan menghilang.

2)         Rasa Takut jika disalahtafsirkan
Suatu pikiran kreatif yang intens dalam penyampaian suatu pesan akan merasa takut jika pesan tersebut tak tersampaikan seperti apa yang dimaksudkan, dan hanya bisa diyakinkan oleh suatu rencana yang logis, catatan-catatan, atau suatu arahan pikiran yang efektif. Jika hal ini tidak tersedia, gagasan-gagasan yang tidak tersalurkan dengan lancar akan menimbulkan kegagapan mental dan rasa takut akan menguasai semuanya.
Pidato-pidato yang direncanakan berdasarkan garis-garis arsitektural yang bagus dengan notes-notes yang efektif akan menghilangkan rasa takut ini.

3)         Rasa Takut Audiens
Kemampuan dalam mengendalikan audiens merupakan sebuah permasalahan psikologi dan merupakan aspek yang sangat penting dalam berpidato. Penyesuaian terhadap audiens memiliki keserupaan dengan aturan penyesuaian diri dalam kehidupan, dan keberanian, kebahagiaan, kediplomatisan, dan imajinasi pun akan menghasilkan keajaiban yang hebat.

4)         Rasa Takut tidak bisa didengarkan suaranya
Belajarlah menguasai penggunaan bibir, lidah, gigi, rahang dan langit-langit mulut Anda. Pastikan suara Anda layak, dan lupakanlah pada saat bibir bicara, sehingga pikiran Anda bisa rileks dan berkonsentrasi pada gagasan yang Anda utarakan. Terkadang suara Anda sendiri terdengar menakutkan saat untuk pertama kalinya Anda mendengarkannya secara sadar, oleh karena itu hapuslah ketakutan itu dengan berbicara secara lantang dan mencoba akrab dengannya.

5)         Rasa Takut terhadap diri sendiri
Kerendahan diri yang terciptakan karena kesalahan-kesalahan imanjiner yang selalu terbayang rasa terhadap dampak yang terjadi pada audiens, atau imajinasi yang menggambarkan sesosok penanya yang serba tahu diantara para audiens bisa menimbulkan rasa ketakutan ini dan menimbulkan kecemasan. Konsentrasi mental merupakan senjata untuk menghancurkannya, karena suatu pikiran yang terserap dalam proses pengembangan suatu argumen yang menarik tidak akan terganggu oleh gagasan yang aneh-aneh semacam ini.

6)         Rasa Takut terhadap reaksi fisik dari pidato yang diucapkan
Langkah pertama terjun ke dunia perpidatoan, sering memberi dampak tak terduga, dampak ketegangan fisis terhadap system saraf. Langkah mengambil napas dalam-dalam, mungkin harus dilakukan; tetapi sekali Anda sadar bahwa semua ini bisa meningkatkan bicara Anda, Anda bisa mengecek keseluruhan permesinan, pikiran dan mental Anda dan menjadi cukup percaya diri dalam menghadapi ketegangan fisik tersebut.
Mesin manusia seperti semua permesinan kadang kala bisa rusak dan kesehatan yang buruk atau kelelahan pikiran akan bereaksi pada kemampuan bicara Anda.


Itulah keenam ketakutan besar yang menyebabkan kecemasan dan Anda akan mengetahui metode Right Way telah memberi Anda senjata yang memungkinkan Anda menaklukan mereka semua.
1)         Rasa takut terhadap hal yang tidak diketahui ditaklukan oleh pengetahuan teknik dan latihan.
2)         Rasa takut jika disalahtafsirkan ditaklukan oleh arah pikiran yang jernih dan notes yang baik.
3)         Rasa takut terhadap audiens ditaklukan dengan mempelajari psikologi.
4)         Rasa takut terhadap diri sendiri  ditaklukan dengan konsentrasi dan latihan memori.
5)         Rasa takut terhadap reaksi fisik dari pidato yang diucapkan ditaklukan dengan mengambil napas dalam-dalam dan pengaturan fisik.
9. PENYAMPAIAN PIDATO
Empat Langkah Penting untuk Sukses


1)      Koordinasi Otak dan Suara
Koordinasi otak dan suara merupakan hasil pelatihan pikiran, penggunaan suara Anda secara benar mungkin telah Anda kuasai untuk tujuan-tujuan normal, sikap yang bagus dan ketiadaan mannerism akan timbul dengan meningkatnya penguasaan dan pengalaman, dan kosa kata yang cukup merupakan permasalahan pendidikan.
Pidato yang alami memerlukan perasaan, pengarahan control suara melalui nalar, Anda akan tahu bahwa gambaran apapun yang terjadi dalam pikiran akan direproduksi oleh suara, dan kemudian dipancarkan ke benak para pendengarnya. Semakin jelas gambarannya, semakin dalam emosinya, semakin jelas pula pancarannya, dan semakin akurat Anda menggetarkan nada suara Anda.
Emosi dalam pikiran mengendalikan lekuk-lekuk nada bicara Anda. Factor pengendali lainnya yang memengaruhi suara Anda adalah konsepsi Anda terhadap audiens Anda. Gambaran yang ada di benak Anda tentang para audiens Anda akan menentukan penekanan dalam suara Anda, dan kata-kata yang paling bisa meyakinkan mereka. Pikiran-pikiran bodoh akan menyarankan kita untuk menggunakan paksaan agar gagasan tersampaikan, dan Anda akan menekankannya dengan kata-kata yang memaksa,volume suara yang lebih besar, dan gerak-gerak tubuh yang empatik.
Pikiran yang pandai dan berpengalaman, di sisi lain, akan menghargai wit kelembutan, dan Anda akan secara otomatis menggunakan daya tarik, humor, dan tindakan persuasive dengan nada-nada suaranya, kata-kata dan gerak tubuh yang sesuai.
Sebab kedua dari ketiadaannya control pikiran, yaitu saat gagasan-gagasan kreatif member impulsnya, tetapi impuls tersebut gagal untuk mencapai dan mewarnai suara, biasanya sering diketemui dalam pidato-pidato yang dihafalkan.
Ringkasnya, suara yang datar merupakan hasil ketiadaan kendali langsung oleh persaan dan sering diketemukan dalam pidato hafalan, dibaca atau pidato yang bukan hasil karya sendiri. Jika pidato semacam itu memang perlu dilakukan, seni penyampaiannya pidato harus dipelajari dengan cermat dan diterapkan dengan sadar. Kesalahan nada yang muncul dari kurangnya koordinasi antara otak dan suara adalah suara lamban dan tersendat-sendat.

2)      Penggunaan Suara Secara Tepat
Seorang pembicara harus ingat bahwa suara mengikuti mata, oleh karena itu tatapkan mata Anda pada suatu titik kira-kira 18-24 inchi di atas kepala audiens yang berada di deretan belakang untuk mendapatkan proyeksi suara awal Anda.
Sebuah awal yang terkendali dan bermartabat akan menimbulkan kepercayaan diri awal, oleh karena itu putuskan suatu posisi yang dan terproseslah secara alami.
Suara yang tanpa jeda yang member suatu perasaan tak nyaman bagi sang pembicara, melemahkan kepercayaan diri terhadap audiens, bisa diperiksa secara mudah.

Artikulasi yang buruk merupakan kesalahan yang sering terjadi dengan pembicara-pembicara yang malas menggunakan bibir, lidah atau gigi mereka secara benar; sering lupa membuka bibir, gigi mereka sehingga kata-kata tidak terucap sempurna. Suara yang tidak bisa didengarkan (inaudibility) sering terjadi karena pemotongan kata-kata.
Bereksperimenlah dengan suara Anda, pelajarilah kekuatan dan bagaimana mengendalikannya. Saat Anda telah puas bahwa mekanisme untuk memproduksi suara yang memuaskan telah bekerja dengan lancar, lupakanlah, dan bergantunglah pada pikiran kreatif Anda untuk menggunakan suara ini mencapai manfaat yang maksimal. Perbaikilah kesalahan-kesalahan dangkal saat Anda telah menemukannya, tetapi mintalah bantuan ahli saat Anda masih ragu dan jika memang ada problem yang mendalam.

3)      Sikap dan Mannerisme
Cara yang benar untuk berdiri haruslah muncul dari cara bernapas secara benar, tetapi kesehatan fisik memengaruhi sikap alamiah Anda, dan merokok berlebih, makan atau minum berlebihan, kelelahan, bersandar pada punggung kursi, atau ujung-ujung, melemahkan konsentrasi mental, dengan konsekuensi memburuknya kualitas suara Anda.
      Mannerisme apapun adalah buruk, karena pikiran Anda harus melakukan tugas berkonsentrasi pada gagasan-gagasan dan akan mudah menjadi budak dari beberapa kebiasaan menjengkelkan, seperti mondar-mandir di panggung pidato, bermain-main pensil atau berdiri satu kaki 


10.  KATA-KATA

Seperti ujar Samuel Johnson, “Kata-kata adalah pakaian pikiran” dan , seperti pakaian Anda, pidato Anda bisa berwarna atau muram, logis atau berantakan, atraktif atau membosankan tergantung menurut penggunaan Anda terhadap kata-kata, yang bertugas masing-masing.

Kata-kata Tunggal dan Berpasangan
Setiap kalimat yang lengkap memiliki sebuah kata benda atau kata ganti dan sebuah kata kerja, dan ini semua menjadi kata-kata yang penting yang akan berwarna dengan diimbuhi oleh kata sifat dan kata keterangan.
Kata sifat umum merupakan kata-kata keseluruhan, paling sering digunakan, karena mereka memberi suatu gambaran menyeluruh secara cepat; kelompok-kelompok lain bersifat lebih selektif dan pilih untuk kata yang mensifatkan dan menekankan beragam keadaan tertentu.
Saat Anda telah bisa akrab dengan kata sifat yang Anda miliki dan bisa menggunakan secara terampil, mengkaitkan kata sifat pada kata benda, dan kata keterangan pada kata kerja dengan cepat dan pintar, ingatlah dengan peralatan yang berkarat dan teruslah membuat kata-kata Anda tetap bersinar dengan berlatih, bukan sebagai tugas tetapi sebagai hobi yang bisa Anda lakukan pada waktu luang.

Kelompok-kelompok Kata
            Sinonim
            Ambillah sebuah kata sifat dari sebuah daftar kata sifat yang terkait dengan kata pidato, seperti menjemukan, kaku, smart, biasa, popular, indah, ekspresif, jelas, menarik, inspiratif, dan lima atau enam sinonim untuk masing-masing kata tersebut.

            Alternatif
            Satu cara untuk menemukan kata-kata alternative adalah mengelompokkannya dibawah gagasan kunci.
            Pilihlah kata-kata yang deskriptif, alih-alih kata-kata yang indah. Seorang pembicara bisa lebih menjemukan daripada seorang penulis, karena apa yang telah nyata bagi audiens yang pintar tidak akan lantas bisa dipahami oleh setiap audiens yang bermacam ragam tingkat intelektualitasnya.

Kelompok-kelompok Umum
            Memperkaya Kosa Kata Anda
            Tips yang paling bagus adalah dengan membaca syair atau prosa yang bagus, tetapi pelajaran hanya akan berarti jika Anda mencatat kata-kata yang menarik perhatian Anda, dengan menggarisbawahinya, atau mencatat. Setelah memilikinya, analisislah masing-masing kata secara terpisah dan telusuri sumber dari rasa ketertarikan.


            Tidak disarankan untuk mencoba kata-kata baru dalam pidato, Karena rasa takut pengucapannya akan menyebabkan pikiran Anda meragu dan mematikan suara Anda.
            Pidato yang alami menggambarkan waktu. Cicero mengatakan bahwa orator yang sempurna juga manusia yang sempurna.
            kegunaan utama kata-kata adalah memberi sayap untuk membawa gagasan-gagasan dengan cepat dan dengan rute yang paling pintas ke dalam hati dan pikiran para pemirsanya, oleh karena itu gunakanlah secara bijak dan sekadarnya saja, yakinlah dengan kesesuaian mereka dan sadarlah dengan kekuatan mereka. Seperti halnya uang merupakan symbol kekayaan, maka kata-kata merupakan symbol kekayaan pikiran. 

11. PHRASEOLOGY

1)      Tata Bahasa
Tujuan seorang pembicara adalah untuk mengesankan para pendengarnya dengan apa yang terucap, bukan dengan bagaimana kata-katanya diucapkan, oleh karena itu tata bahasa yang benar harus terekspresi secara otomatis karena tak ada waktu untuk memikirkannya.
Ada tiga aturan yang dilupakan para pembicara saat mereka menghadapi masalah tata bahasa :
a)      Menempatkan kata-kata relatif (relative words) dekat dengan subjek-subjek mereka.
Ucapan yang efisien adalah ucapan yang jelas, dan jika Anda serius dengan ucapan Anda dan mengucapkan apa yang ingin anda katakana, Anda harus mengambil rute terpendek.

b)      Memisahkan ide-ide tambahan dengan tanda baca mental.
Aturannya sama seperti dengan tanda baca-tanda baca tertulis, tetapi ini dibantu oleh intonasi suara.

c)      Penggunaan jeda secara benar.
Ada berbagai macam jeda : retorik, dramatic dan mengisi paru-paru. Jeda retorik bisa mempertahankan perhatian audiens; jeda dramatic mempertegas poin-poin pikiran yang kuat; dan jeda mengisi paru-paru penting untuk mempermulus pidato.

2)      Pruning*
Pisau pruning dan kemampuan menggunakannya secara bijak pastinya akan menjadi harta berharga bagi setiap pembicara, dan dari dua kesalahan, keberlebihan dan kepelitan dalam penggunaan kata, yang disebut pertama kali tersebut lebih merugikan bagi pidato yang jelas.
Dan audiens pun akan memahami poin pikiran yang disampaikan jauh lebih cepat. Kalimat-kalimat yang singkat, jelas, sederhana lebih mudah dikatakan, dipahami dan lebih dramatic.

3)      Arti Kata
Studi yang dangkal tentang arti kata-kata bisa mengungkapkan bahwa hanya ada sedikit kata yang memiliki suatu arti universal yang sama, karena masing-masing penggunaannya menafsirkan mereka secara berbeda, tergantung pada gagasan yang ingin disampaikan. Kata-kata bisa berubah maknanya karena evolusi dalam penggunaannya atau kekeliruan penggunaannya yang nyata.
            Kesalahan penggunaan kata adalah bahaya spiritual yang nyata. Kata-kata sering dijadikan tirai untuk menyembunyikan kenyataan-kenyataan yang tidak mengenakkan. Lord Vansittart berkata : “ berpikirlah secara jernih, berkatalah dengan simple, dan seriuslah.
            Tata bahasa yang buruk, kalimat-kalimat yang kacau, kata-kata yang berlebihan dan tak efektif, dan penggunaan kata-kata secara salah bisa menghancurkan suatu pidato yang bagus. Jangan biarkan standar pidato Anda melemah; selalulah ingat bahwa pidato terlalu kuat, terlalu berbahaya, dan terlalu penting untuk ditangani seenaknya, dan penaganan yang diberikan kepadanya haruslah sebanding dengan nilainya. Goethe menempatkan bahasa di puncak seni hasil budaya manusia, dan yang pasti, bahasa adalah bakat terhebat yang kita miliki.





 

2 komentar:

Steven Tirukan mengatakan...

Makasih atas informasinya... hehehe

Atika Faradhita mengatakan...

Atika Faradhita mengatakan makasih atas komentarnya..wkwkwk..

Posting Komentar