Etika meliputi
persoalan moral dan pilihan dan berhubungan dengan perilaku yang benar dan
salah. Sekarang ini disadari bahwa yang menentukan perilaku etis bukan hanya
individu dan kelompok, tetapi juga sejumlah faktor yang relevan dari lingkungan
budaya, organisasi, dan eksternal. Pengaruh budaya pada perilaku etika berasal
dari keluarga, teman, tetangga, pengetahuan, agama, dan media. Pengaruh
organisasi berasal dari kode etik, model peran, kebijakan dan praktik, serta
sistem penghargaan dan sanksi. Kekuatan eksternal yang memiliki dampak pada
perilaku etis adalah perkembangan politik, hukum, ekonomi, dan internasional.
Faktor tersebut sering bekerja secara saling tergantung dalam membentuk
perilaku etis individu dan kelompok dalam organisasi.
Dampak Etika pada Hasil “Bottom-Line”
Bottom line adalah istilah akuntansi yang mengakui adanya
laba bersih dari operasi bisnis sesudah semua biaya bisnis dibayar. Selain
persoalan moralitas seputar etika di tempat kerja, bukti-bukti mengenai adanya
program etika dan pembayaran gaji yang etis pada perusahaan juga kian
meningkat.
Disamping persoalan moral dan pedoman program etika serta
iklim budaya organisasi, dalam kerangka mengenai diversitas, etika juga
mempunyai dampak pada bagaimana karyawan diperlakukan dan bagaimana mereka
melakukan pekerjaannya. Dengan kata lain, etika dapat memengaruhi keadaan
karyawan dan kinerja mereka. Secara khusus, masalah-masalah sosial saat ini
yang berhubungan dengan keterlibatan perusahaan dalam pelecehan seksual dan hak
privasi.
Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual
di tempat kerja dapat didefinisikan sebagai tindakan seksual yang tidak
diinginkan, permintaan perlakuan seksual, atau melakukan tindakan seksual yang
sifatnya verbal maupun fisik.
Terdapat sejumlah langkah yang diambil organisasi untuk
memastikan bahwa karyawannya tidak terlibat dalam pelecehan seksual dan jika
mereka melakukannya, akan diselesaikan dengan tepat.
1.
Memeriksa
karakteristik organisasi yang tuli. Manajer sebaiknya
bersahabat dengan indikator masalah utama dan tetap waspada untuk
mempertahankan lingkungan kerja yang bebas pelecehan seksual.
2.
Bantuan
bagi dukungan manajemen dan pendidikan. Manajer dan pemimpin harus
menyadari bahwa mereka telah menetapkan standar melalui perilaku mereka
sendiri. Oleh karena itu, penting untuk melatih dan mendidik manajer mengenai
apa yang merupakan pelecehan seksual dan langkah apa yang diperlukan untuk
memecahkan keluhan tersebut.
3.
Tetap
waspada. Semua manajer sebaiknya berusaha mengeliminasi
faktor yang menyebabkan lingkungan kerja yang bermusuhan.
4.
Mengambil
tindakan cepat. Semua laporan pelecehan sebaiknya
dianggap serius dan segera ditindak.
5.
Menciptakan
kebijakan terbaru. Organisasi sebaiknya mengembangkan
kumpulan kebijakan dan prosedur untuk menyesuaikan dengan keadaan khusus.
6.
Menciptakan
prosedur pelaporan yang jelas. Fitur kunci dari
kebijakan “pengguna-bersahabat” meliputi prosedur yang jelas untuk mengajukan
tuntutan, mekanisme untuk memastikan investigasi yang cepat oleh seluruh
manajer, dan ketentuan untuk melindungi privasi yang menuduh dan tertuduh.
Persoalan Privasi Karyawan
Selain pelecehan seksual, persoalan etika yang lebih langsung
meliputi privasi di tempat kerja. Salah satu perkembangan adalah teknologi
komputer yang sekarang memudahkan perusahaan memelajari informasi mengenai
karyawan mereka. Hal lain adalah pengujian pemakaian obat terlarang, sebuah
kebijakan yang telah dilembagakan oleh banyak organisasi. Yang ketiga adalah
usaha organisasi untuk mengontrol gaya hidup karyawan.
Selain bank data komputer yang menyimpan semua jenis
informasi personal, teknologi komputer juga dapat memengaruhi privasi karyawan
karena dapat mengetahui komunikasi orang lain. Sebagai contoh, jutaan karyawan
menggunakan surat elektronik (e-mail) dan punya kode identifikasi password yang seharusnya memastikan
privasi seseorang. Sayangnya, kode tersebut bisa bocor, dan pesan dalam e-mail
seseorang dapat dibaca.
Selain implikasi etika e-mail, terdapat juga persoalan
privasi/etika yang melibatkan hak perusahaan dan perlunya kerahasiaan serta
keamanan informasi perusahaan. Ancaman yang relatif baru pada privasi muncul
dalam bentuk pengaturan perusahaan atas gaya hidup karyawan.
0 komentar:
Posting Komentar